Friday, December 28, 2007

anthurium yang unik

akhir-akhir banyak dibicarakan anthurium, bunga hutan yang tiba-tiba harganya selangit. Sulit dicerna secara akal, bahwa sebatang pohon yang biasa saja bisa mencapai harga ratusan juta. Aneh..? tapi itulah fakta..., harga ini bisa saja tiba-tiba turun sesuai tren. Jadi hati hati bagi Anda yangbaru memulaiterjun kebisnis yang satu ini. Karena jika Anda tertinggal, bisa saja kita beli dengan harga puluhan juta dan ketika dijual harganya hanya ratusan ribu saja.

Tuesday, May 1, 2007

teknik membaca cepat

(mhn maaf format htmlnya blm sempat sy edit)
Teori membaca cepat
Membaca cepat dan efektif
Membaca termasuk salah satu keterampilan yang penting dikuasai oleh kaum profesional (seperti guru, wartawan, dll). Apalagi saat ini masyarakat kita sudah memasuki era reformasi. Kita "dibanjiri' oleh begitu banyaknya bahan bacaan. Di samping bahan bacaan berupa surat kabar yang terbit harian, majalah dan tabloid yang terbit mingguan atau dwimingguan, kita juga tiap bulan berhadapan dengan begitu banyaknya buku-buku baru dari berbagai penerbit. Banjir bahan bacaan ini tentu saja harus diimbangi dengan keterampilan mambaca. Dengan keterampilan membaca secara cepat dan efektif; dan sehubungan dengan itu kita bisa lebih menghemat waktu dalam membaca.
Pada kesempatan ini kita secara khusus akan melihat dan melatih beberapa kiat berkaitan dengan keterampilan membaca sehingga kita bisa membaca secara cepat dan efektif. Namun sebelumnya kita akan melihat dulu sejauh mana kecepatan kita dalam membaca saat ini, serta melihat berbagai kelemahan yang sering dijumpai pada orang-orang tertentu di dalam membaca.
Uraian di dalam pelatihan ini didasarkan pada beberapa buku, antara lain yaitu: John D. Mc. Neil et al., How To Teach Reading Successfully (Toronto: Little Brown, 1980); Mortimer J. Adler, How To Read A Book (New York: Simon & Schuster, 1940); Soedarsono, Sistem Membaca Cepat dan Efektif (Jakarta: Gramedia, 1988).Serta sumber-sumber lain dari Internet.
I. Kecepatan membaca
Kecepatan setiap orang dalam membaca tidak selalu sama. Ada yang memiliki kecepatan 100 -150 kpm (kata per menit), ada yang 150-200 kpm, dan ada yang di atasnya. Berdasarkan pengamatan dalam berbagai pelatihan, keterampilan, kecepatan rata-rata orang Indonesia dewasa (yang belum pernah latihan keterampilan membaca) 175-300 kpm. Setelah mengikuti latihan keterampilan membaca, kecepatan itu biasanya bisa meningkat.
Rumus untuk menghitung kecepatan membaca adalah : jumlah kata yang dibaca, dibagi waktu yang dibutuhkan untuk membaca. Jika kecepatan membaca itu kita andaikan A, jumlah kata yang dibaca kita andaikan B, dan waktu yang dibutuhkan untuk membaca kita andaikan C, maka rumusnya menjadi
A= B/C = kpm (kata per menit)
Seandainya waktu yang dibutuhkan untuk membaca itu terdapat detiknya (misalnya 3 menit 20 detik), maka waktu itu dikonversikan dahulu ke detik; kemudian rumus di atas dikali 60 detik.
A= B/C = x 60 detik =kpm (kata per menit)
Contoh
Jumlah kata yang dibaca adalah 1500 kata; lama membaca adalah 4 menit 10 detik (=250 detik); maka kecepatan membacanya adalah:
1500/250 x 60 = 360 kpm.
Untuk mengetahui kecepatan kita dalam membaca, bacalah tulisan berikut ini Untuk menghitung kata di dalam bacaan digunakan cara berikut: Pertama, hitunglah jumlah kata dalam sepuluh baris; kemudian dibagi sepuluh. Hasilnya adalah jumlah rata-rata kata perbaris. Kedua, hitunglah jumlah baris dalam tulisan yang kita baca; kemudian kalikan dengan jumlah rata-rata per baris tersebut. Hasilnya adalah jumlah kata yang kita baca.

Waktu mulai membaca jam:..........

Adam Khoo menjadi Anak Pandai
Ketika di SD (Primary School), dia menempati 10 terbawah dari 160 siswa keseluruhan, karenanya dia ditolak di 6 SMP yang didaftarkan oleh orang tuanya. Kemudian ia dikirim ke Ping Yi, sebuah sekolah negeri yang relatif baru dan belum dikenal orang.
Orang tuanya menjadi panik dan mengirimkan dia pada banyak kursus privat. Tetapi cara itu tidak menolong sama sekali. Akhirnya sampai pada titik dimana mereka kira bahwa satu-satunya cara adalah mengirimkannya untuk belajar di luar negeri. Mereka mengganggap jika dia tetap tinggal di Singapura, di mana sistem pendidikan sangat kompetitif, dia tidak akan memenuhi syarat untuk melanjutkan sekolah ke tingkat lebih tinggi.
Pada saat kemuduran terendah dalam karir sekolahnya, orang tuanya mendaftarkannya dalam program Super-Teen TM.
Dalam program tersebut, ia mempelajari banyak hal, seperti Accelerated Learning, Neuro-Linguistic Programming (NLP) dan keseluruhan pembelajaran otak yang diadaptasikan untuk pelajar,
Dengan perasaan tergugah dan tertantang, dia meninggalkan pelatihan dengan kemampuan belanjar super yang baru diperolehnya, dia merasa siap untuk menuntut haknya untuk sukses. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, dia menetapkan pandangannya untuk mendapatkan nilai A dalam seluruh pelajaran.
Setelah meninggalkan pelatihan, dia sangat bersemangat dan bergairah tentang masa depan. Dia merasa seolah-olah dia dapat melakukan apapun. Sehingga hal pertama yang dia lakukan adalah menetapkan tiga tujuan yang sangat besar. Tujuan pertama dia adalah menyelesaikan sekolah dia dalam satu tahun. Tujuan dia yang kedua adalah belajar sebaik mungkin sehingga bisa di terima di Victoria Junior College (Akademi terkenal di Singapura). Tujuan dia yang terakshir adalah diterima di National University di Singapura dan menjadi salah satu mahasiswa terpandai. Impian yang mustahilkah? Itulah yang dipikirkan oleh setiap orang. Kembali ke rumah dan sekolah, dia menjalankan tindakan. Menempelkan poster motivasional yang dibuat sendiri di dinding kamar. Dia mulai menggunakan strategi belajar yang dia dapat dipelatihan. Dia mulai menulis catatan pelajaran dengan otak seluruhnya dan mulai membaca cepat di depan teman-teman. Ketika diberikan soal oleh guru, dia mampu memjawab dengan cepat dalam urutan yang sempurna, berkat teknik memori super yang telah dia pelajari.
Umumnya, setiap orang menjadi penasaran. Para guru bertanya apa yang telah merasuki dia. Dia menjawab bahwa dia akan menjadi murid terpandai di sekolah. Mereka memandang dia seolah-olah dia sudah gila. Teman-teman sekolah bertanya kemana rencana dia setelah lulus sekolah. Dia menjawab akan masuk ke Victoria Junior College dan kemudian masuk ke National University. Mereka semua tertawa. ‘Itu gila! Tidak ada satu murid pun dari kita yang akan berhasil diterima! Hanya murid-murid dari sekolah terkenal saja yang bisa diterima, bukan kita!’ Bukannya melemahkan semangat, komentar-komentar mereka malah membuat dia lebih bersemangat! Dia berusaha untuk membuktikan satu hal dan merubah sejarah. Bahwa murid yang bodoh dari sekolah yang tidak ‘elit’ benar-benar dapat mencapai semua itu!
Dalam 3 bulan, dia berhasil meningkatkan nilai dari rata-rata 52% menjadi 72%. Hal ini membuat dia naik peringkat dari yang terbawah menjadi rangking 18 teratas di sekolah, semuanya dalam satu tahun yang mengesankan.
Setelah itu dia menjadi peringkat teratas di sekolah (dalam nilai keseluruhan, terbaik dari 6 mata pelajaran terbaik). Dengan 6 nilai ‘A’ dan 8 poin, dan diterima masuk ke Victoria Junior College, sekolah pilihan dia. Dia mendapatkan nilai ‘A’ penuh untuk tiga mata pelajaran terbaik dan diterima ke National University di Singapura (NUS) untuk belajar Bisnis Administrasi.
Mulai dari tahun pertama di universitas, nilai-nilai dia membuat dia mendapat tempat di daftar Dekan (daftar kehormatan) setiap tahun berturut-turut. Dia juga di terima Program Pengembangan Bakat NUS (NUS Talent Development Programme – TDP). Yang merupakan perluasan dari ‘program beasiswa’ yang ditawarkan kepada peringkat 1% teratas di universitas.
Dia memulai bisnis pertama pada umur 15 tahun (event management) dan bisnis kedua (pelatihan dan konsultasi) pada umur 21 tahun dan memasuki bisnis properti dan investasi pada umur 22 tahun.
Dalam waktu dua tahun setelah lulus universitas, pada umur 26 tahun, dia telah berhasil mengumpulkan kekayaan sebesar lebih dari $1,2 juta, mengelola dua bisnis sukses, dan memiliki honor sebagai pembicara sebesar $2.000 per jam.
Dia telah berbicara di hadapan lebih dari 50.000 orang guru, mahasiswa, profesional, manajer dan CEO di bidang belajar cepat dan keunggulan kepribadian. (659 kata)

.
Waktu selesai membaca : ..
Lama membaca = . Menit, . Detik; atau = . Detik
Dengan menggunakan rumus yang dikemukakan di atas, maka kecepatan membaca Anda adalah:
800 kata/ detik x 60 = kpm (kata per menit)
Kecepatan, tentu saja bukanlah satu-satunya ukuran dalam menilai keterampilan membaca. Kecepatan harus diiringi dengan pemahaman terhadap teks bacaan yang kita baca. Orang yang hanya cepat membaca tapi tidak memahami apapun yang ia baca, maka sesungguhnya ia belum bisa disebut sebagai pembaca yang benar, cepat dan efektif.
Kecepatan membaca juga sesungguhnya sangat fleksibel (sama fleksibelnya dengan kecepatan mengendarai mobil). Katakanlah seseorang sudah bisa mengendarai mobil de-ngan kecepatan 120 km per jam. Kecepatan ini tentu saja tidak bisa diterapkan pada semua jalan. Jika jalan itu sulit, maka kecepat-an diturunkan. Demikian juga membaca buku. Kecepatan membaca yang dimiliki tidak bisa diterapkan pada semua bahan bacaan. Ada teks bacaan yang memang bisa dibaca dengan cepat atau sangat cepat; tetapi ada juga teks bacaan yang harus dibaca dengan kecepatan yang sedang.
II. Hambatan membaca cepat dan efisien dan cara mengatasinya.
Ada beberapa hambatan yang sering dijumpai pada orang-orang tertentu di dalam membaca sehingga orang tersebut tidak bisa membaca secara cepat dan efisien. Hambatan-hambatan ini banyak berkaitan dengan kebiasaan membaca yang dipraktekkan sejak masa kecil dan terbawa-bawa sampai de-wasa. Beberapa hambatan tersebut di antara-nya adalah:
Membaca dengan melafalkan kata yang dibaca.
Ada orang yang membaca dengan melafalkan kata demi kata yang dibaca. Mungkin orang tersebut kurang puas jika kata-kata yang dibaca itu tidak diucapkan.
Cara membaca seperti ini selain akan mengganggu orang lain, juga akan memperlambat pembacaan. Lambat karena kata demi kata dibaca atau satu demi satu. Di samping itu, pembaca akan) mudah lelah karena mengucapkan kata demi kata yang dibaca itu mengeluarkan banyak energi. (bandingkan dengan orang yang sedang mengajar di depan kelas, atau yang sedang berpidato).
Untuk mengatasi ini dapat dilakukan dua cara. Pertama dengan merapatkan bibir ketika membaca dan kedua dengan menguyah permen karet.
Membaca dengan menggerakkan bibir
Ada lagi yang membaca dengan menggerakkan bibir. Bibirnya komat-kamit mengikuti bunyi huruf di dalam teks bacaan.
Cara membaca sepeti ini selain kurang enak di pandang mata (karena bibir terus komat-kamit) juga kurang cepat dan efisien karena si pembaca pada dasarnya membaca kata demi kata (bahkan huruf demi huruf) yang ada di dalam teks bacaan. Cara membaca dengan komat-kamit juga bisa membuat bibir cepat lelah, rahang atas dan bawah pegal, dan pada akhirnya mempengaruhi daya tahan baca.
Untuk mengatasi hambatan ini bisa dilakukan dua cara yang dikemukakan di atas.
Membaca dengan menunjuk
Sebagian lagi ada yang membaca de-ngan menunjuk-nunjuk teks yang sedang dibacanya dengan jari atau alat tulis. Cara membaca seperti ini juga kurang cepat dan efesien karena si pembaca melakukan pembacaan kata demi kata. Di samping itu, cara membaca dengan menunjuk-nunjuk ini juga bisa membuat tangan cepat lelah dan pada akhirnya bisa mempengaruhi daya tahan baca.
Untuk mengatasi hambatan ini bisa dilakukan dua cara berikut. Pertama dengan memasukan tangan yang suka menunjuk-nunjuk itu ditugaskan memegang buku yang sedang dibaca (sekaligus jari telunjuk dan jempol ditugaskan untuk menyiapkan dan membuka `halaman berikut' yang akan dibaca).
Membaca dengan menggerakkan kepala
Sebagian lagi memiliki kebiasaan membaca dengan menggerakkan kepala (dari arah ke kiri ke kanan, dan sebaliknya) mengikuti kata-kata yang sedang dibaca.
Cara membaca seperti ini juga kurang cepat dan efisien karena si pembaca pada dasarnya mengikuti pembacaan kata demi kata. Di samping itu cara membaca dengan menggerakkan kepala bisa juga mengakibatkan kepala cepat lelah dah bahkan pusing.
Untuk mengatasi kepala yang bergerak-gerak ini maka si pembaca bisa memegang dagunya. Jadi ketika membaca,maka salah satu tangan memegang teks bacaan dan tangan yang lain memegang dagu.
Jika cara mengatasi hambatan yang di-sebut di atas dilakukan berulang-ulang, maka kebiasaan buruk dalam membaca itu lama-lama akan hilang.
Di samping hambatan-hambatan yang dikemukakan di atas (yang umumnya berkaitan dengan kiat membaca), masih ada beberapa hambatan lain yang mempengaruhi kegiatan membaca cepat dan efisien, yaitu:


Kurang bisa konsentrasi karena:
· Pada dasarnya kurang bisa berkonsentrasi; atau
· Kesehatan sedang terganggu
· Suasana hati sedang tidak tenteram; dan
· Keadaan lingkungan tidak mendukung
Bagi orang-orang yang "pada dasarnya kurang bisa berkonsentrasi " hanya bisa di atasi dengan melakukan latihan konsentrasi berulang-ulang.
Daya tahan membaca cepat berkurang karena:
· Posisi badan yang salah ketika membaca; atau
· Lampu /penerangan yang tidak mendukung.
Hambatan ini bisa diatasi sesuai kasusnya:
Pertama, dengan memperbaiki posisi duduk yang baik ketika membaca yaitu: posisi badan diusahakan tegak dan rileks, dan tidak terlalu miring (entah miring ke depan,ke belakang, atau terlalu miring ke samping kiri atau ke kanan). Posisi badan yang terlalu miring akan sangat melelahkan.
Kedua, dengan memperbaiki lampu/penerangan. Lampu/penerangan yang tidak baik (=redup, kurang terang) akan membuat mata cepat lelah; dan kita berlangsung lama bisa membuat mata sakit. Untuk membaca tulisan yang bergerak dari kiri ke kanan (misalnya tulisan latin), maka arah penerangan sebaik-nya dari sebelah kiri; dan untuk membaca tulisan yang bergerak dari sebelah kanan ke kiri (misalnya tulisan Ibrani, Arab dll.), maka arah penerangan sebaiknya dari sebelah ka-nan.
Munculnya kemalasan karena:
· Pada dasarnya kurang suka membaca; atau
· Bahasa yang ada dalam teks bacaan kurang dikuasai
· Uraian dalam teks bacaan terlalu sulit diikuti dan dipahami; dan
· Isi dan jenis acaan kurang diminati
Hambatan ini juga bisa diatasi sesuai dengan kasusnya. Jika kemalasan itu pada dasarnya karena kurang suka membaca, maka cara mengatasinya adalah dengan menumbuhkan minat baca. Untuk tahap-tahap awal bisa dimulai dengan bacaan-bacan yang ri-ngan, misalnya buku-buku humor, komik bersambung , dsb.

III. Kiat Membaca Cepat dan Efektif
Membaca pada hakikatnya adalah memahami teks bacaan. Itu berarti, kegiatan membaca dilakukan bersama-sama oleh mata dan otak. Mata berfungsi "memotret" teks, kemudian menyalurkanya ke dalam otak untuk diolah. Cepat dan banyaknya otak mengolah suatu pesan tergantung erat dari cepat dan banyaknya pesan yang dipotret oleh mata.
Sehubungan dengan itu maka ada bebe-rapa kiat yang bisa dipraktekkan untuk bisa membaca cepat dan efektif:
1. Membaca dengan mengandalkan gerakan bola mata.
Untuk bisa membaca cepat dan efektif, kita harus mengandalkan gerakan bola mata. Jadi, yang paling sibuk bergerak di dalam membaca bukanlah jari, mulut atau kepala, tapi bola mata. Semakin lincah bola mata bergerak (ke samping kiri kanan dan ke bawah), maka semakin cepat pula kita membaca. Berikut ini adalah latihan untuk me-ningkatkan kelincahan gerakan bola mata.
a. Bacalah dengan cepat angka-angka di bawah ini secara berurutan (1 _ 40). Pusatkan pandangan mata ke bagian tengah dan usahakan agar kepala tidak bergerak, mulut tidak komat-kamit, dan jari tidak menunjuk-nunjuk.
o 1
§ 2
o 3
§ 4
o 5
§ 6
o 7
§ 8
o 9
§ 10
o 11
§ 12
o 13
§ 14
o 15
§ 16
o 17
§ 18
o 19
§ 20
o 21
§ 22
o 23
§ 24
o 25
§ 26
o 27
§ 28
§ 29
§ 30
o 31
§ 32
o 33
§ 34
o 35
§ 36
o 37
§ 38
o 39
§ 40
b. Bacalah kata-kata dalam kolom-kolom berikut ini dengan cepat. Usahakan agar bola mata bergerak dengan lincah dari arah atas ke bawah.
Sebagian yang dengan dari sendiri padahal
Anggota belum merdeka tekanan tanpa referendum
Masyarakat mengerti sebagian dan ada sebenarnya
kita kata lagi tindak campur berarti
menuntut itu memahami kekerasan tangan pemungutan
agar ada bebas atau sedikitpun suara
diadakan yang dari juga dari atau
referendum memahami kemiskinan bebas suku pengumpulan
ternyata referendum atau mengatur bangsa pendapat
banyak identik terlepas diri lain rakyat

2. Membaca beberapa kata sekaligus yang mengandung satu gagasan.

Mata kita tidak membaca kata demi kata, tapi membaca gagasan. Jangkauan mata kita tidak terarah pada kata demi kata yang ada di dalam teks bacaan, tetapi pada dua sampai empat kata sekaligus.

Untuk membiasakan mata membaca beberapa kata sekaligus, maka mata harus dilatih untuk melebarkan daya jangkaunya. Berikut adalah latihan untuk melebarkan daya jangkau mata:

a. Bacalah tiga angka berikut sekaligus, misalnya dua ratus sepuluh (bukan dua satu nol). Usahakanlah agar mata terpusat pada angka yang ada di tengah: dan kepala tidak bergerak.
2 1 0
1 0 2
3 2 3
3 5 4
9 8 7
0 9 3
7 6 4
1 2 8
9 8 4
2 6 7
2 6 7
3 7 9
6 7 4
1 9 8
2 7 4
8 3 4
5 6 7
1 2 3
3 4 5
2 3 4
6 7 5
9 8 3
9 8 0
2 7 4

b. Bacalah tiga kata berikut sekaligus. Usahakan agar mata terpusat ke kata di bagian tengah; dan kepala tidak bergerak.

 Kelainan di kornea
 Dapat diatasi dengan
 Melakukan transplantasi kornea
 Sebagian dokter Indonesia
 sudah bisa mengatasi
 berbagai gangguan penglihatan
 retinitis pigmentosa adalah
 suatu kelainan genetik
 yang secara berangsur
 mengakibatkan hilangnya penglihatan
 kini sedang dikembangkan
 berbagai macam terapi
 oleh para ahli
 di berbagai universitas
 antara lain yaitu
 universitas San Fransisco
 John Hopkins University
 North Carolina University
 obat sudah dipatenkan
 kini sedang dikembangkan
 terapi retina buatan
 masyarakat sangat berharap
 para ahli mata
 terus melanjutkan penelitian
 tentang kelainan mata
 dan terapi pengobatannya
 yang paling mujarab
 agar para penderita
 dapat segera diobati
 dan kembali melihat

c. Bacalah prosa lirik berikut ini
Pusatkan perhatian ke bagian tengah teks (lihat tanda segitiga); dan usahakan agar bisa membaca baris demi baris.

Tidak peduli berapa
usia kita, jika
kita berhenti belajar
berarti kita sudah tua
sedangkan jika senantiasa
belajar kita akan
tetap awet muda.
Karena hal yang
terbaik di dunia
akan kita peroleh
dengan memelihara pikiran
kita agar tetap
muda.Salah satu
cara paling efektif
untuk belajar adalah
dengan membaca. Namun
sayangnya, sebagian besar
kita tidak pernah
punya waktu untuk
membaca. Alasan utama
yang sering kita
sampaikan adalah kesibukan
pekerjaan. Kita terjebak
dalam rutinitas dan
tekanan pekerjaan sehingga
tidak memiliki kesempatan
untuk mengasah gergaji
kita, seperti yang
diceritakan oleh Stephen
Covey dalam bukunya
The 7 Habits of Highly Effective People
sebagai berikut:
Andaikan saja Anda
bertemu seseorang yang
sedang terburu-buru menebang
sebatang pohon di hutan.

”Apa yang sedang
Anda kerjakan? Anda
bertanya.
”Tidak dapatkah Anda melihat?”
demikian jawabnya dengan
tidak sabar.
”Saya sedang menggergaji
pohon ini.”
”Anda kelihatan letih!”
Anda berseru. ”Berapa
lama Anda sudah
mengerjakannya?”
”Lebih dari lima jam,”
jawabnya, ” dan saya
sudah lelah! Ini
benar-benar kerja keras.”
”Nah, mengapa Anda
tidak beristirahat saja
beberapa menit dan
mengasah gergaji itu?
” Anda bertanya. ”Saya
yakin Anda akan
dapat bekerja jauh
lebih cepat.”
”Saya tidak punya
waktu untuk mengasah
gergaji,” orang itu
berkata dengan tegas.
”Saya terlalu sibuk
menggergaji.”Bahkan
menurut Covey, kebiasaan
mengasah gergaji merupakan
kebiasaan yang paling
penting karena melingkupi
kebiasaan-kebiasaan lain
pada paradigma tujuh
kebiasaan manusia efektif.
Kebiasaan ini memelihara
dan meningkatkan aset
terbesar yang kita
miliki yaitu diri kita.
Kebiasaan ini dapat
memperbarui keempat dimensi
alamiah kita—fisik,
mental, spiritual, dan sosial/emosional.
Membaca merupakan salah
cara kita untuk memperbaiki
dan meningkatkan keefektifan
diri kita. Meskipun
kita memiliki ”keterbatasan
waktu”, kita tetap
perlu mengasah gergaji kita.
Caranya adalah dengan
menguasai cara membaca
yang efektif sehingga
waktu yang kita gunakan menjadi efisien

3. Membaca dengan memperhatikan tujuan dan strategi.
Sebelum membaca, kita terlebih dahulu harus menentukan apa tujuan atau keperluannya, apakah kita ingin menguasai "seluruh" isi bacaan (seperti membaca buku pelajaran wajib; membaca sebuah tulisan yang perlu betul-betul didalami sampai mendetail), ataukah hanya sekedar mencari informasi umum dan pokok saja (seperti membaca berita di koran, majalah dsb.). Tujuan atau keperluan ini sangat menentukan strategi yang kita pilih.
Kalau hanya sekedar mencari informasi umum dan pokok saja, maka strategi membaca cepat dan efektif yang bisa kita gunakan adalah skimming, yaitu membaca cepat dengan memperhatikan gagasan-gagasan pokok saja. Dalam hal ini bola mata kita bergerak cepat membaca sambil mencari jawab atas seluruh atau beberapa pertanyaan berikut: apa, siapa, bagaimana, mengapa, di mana, kapan. Dalam berita di koran dan majalah (yang ditulis dengan baik), beberapa pertanyaan tersebut sudah bisa ditemui jawabannya pada alinea-alinea awal.
Di samping strategi skimming, juga lazim digunakan strategi scanning, yaitu membaca cepat dengan melompat langsung ke uraian/pasal/bab yang penting dan atau dibutuhkan.
Untuk membaca sebuah teks atau buku yang wajib dikuasai secara mendetail dan menyeluruh, maka strategi yang dipilih agak berbeda. Beberapa strategi membaca yang pernah dikembangkan para pakar antara lain adalah:

§ SQ3R
Survey (melakukan peme riksaan secara umum), Question (meng-ajukan pertanyaan-pertanyaan pokok: apa, mengapa, bagaimana, dst), Read (melakukan pembacaan), Recite (menceritakan pokok-pokok yang dibaca de-ngan bahasa sendiri) dan Review (meng-ulangi saripati teks bacaan yang dibaca).

§ SQ4R
Survey, Question, Read, Recite, "Rite" (dari write, menuliskan pokok-pokok penting yang perlu diingat), Review.

§ POINT
Purpose (mencari tahu dahulu apa maksud penulis dengan tulisannya), Overview (melakukan peninjauan tulisan secara umum, dengan jalan membacanya), Interpret (menganalisa dan menafsirkan pesan dalam tulisan), Note (mencatat hal-hal yang penting dalam tulisan), Test (menguji apakah si pembaca sudah menguasai isi tulisan dengan jalan menjawab beberapa per-tanyaan penting berkaitan dengan isi tulisan).

§ PQRST
Preview (melakukan peninjauan umum), Question, Read, Summarize (meringkas isi tulisan), Test.
Kita bisa memilih dan mengembangkan strategi yang dikemukakan di atas. Sebagai latihan, baca dan pahamilah teks bacaan berikut ini (dikopi dari Suara Pembaharuan, 25 November 1999) dengan menggunakan strategi/teknik PQRST.

1Juta dari Premium Kontes

Apa sih www.PortalPoiN.com ……?

PortaPoin.com adalah sebuah situs tempat promosi segala macam produk, dalam dunia sehari-hari Anda pasti sering nonton TV juga baca koran kan…?

Anda biasa nonton Film film layar lebar secara gratis. Sebenarnya Anda tidak gratis nonton Film di layar TV, sesungguhnya Anda telah berjasa nongkrong di depan televisi tadi, karena Anda mau meluangkan waktu menjadi pemirsa dari salah satu statsiun televisi tadi dan begitu juga jutaan orang lainnya di Indonesia sehingga statsiun televisi tadi menjadi memiliki banyak masa.

Karena masanya banyak, maka perusahaan mau memasang iklan dengan omzet milyaran perbulannya, uang yang didapat oleh statsiun televisi tadi sebagian besar menjadi pendapatan pemilik TV dan sebagian kecil dibelikan film untuk Anda tonton dan begitulah seterusnya ……

Sorry nich kayaknya neranginnya kepanjangan ……. Tapi ngertikan …..
Ok kita balik lagi ke portal poin…, mirip dengan TV tadi …, portalpoin seperti TV dan koran yang akan menampung banyak iklan dan penghasilan dari dari pemasang iklan akan kami bagan kembali kepada Anda (member yang terdaftar) yang membaca iklan tersebut. Kami tidak membeli sinetron untuk Anda tonton atau Film, tapi kami beri mentahnya aja berupa cash money gitu ….., gimana ….?

Bagaimana cara membaca iklan di portalPoin…..?
Caranya sangat mudah, setelah Anda resmi menjadi member di PortalPoiN, tinggal Log in aja, masukan User name atau ID dan Passwordnya. Setelah berhasil masuk atau diterima user name dan passwordnya .., silahkan lihat di atas halaman page member Anda, di situ ada pilihan Banner atau inbox atau quisioner dll. Klik banner, maka Anda akan disuguhi macam-macam banner, tugas anda selanjutnya adalah meng klik banner-banner tersebut dan setiap anda berhasil mengklik banner anda akan dibayar. Begitu juga jika Anda klik Inbox, seperti anda membaca e mail di yahoo, Anda akan dikirimi beberapa surat dari para pemasang iklan portalpoin, tinggal klik e mailnya dan baca iklannya Anda akan dibayar …!!!! Gampang kan……?
Semua member baik free member maupun Premium member akan mendapatkan bayaran dari ikaln. Bayaran ini akan diatur oleh portalpoin, dengan cara ditampung kemudian setiap bulan akan ditransfer kerekening masing-masing member…….. Gimana sampai sini faham gak …..?

Ok kami dah capek nih .., nanti disambung lagi ….., masih banyak info yang harus kami berikan tentang portalpoin ……………….



BERITA PREMIUM KONTES…!!!!!

Premium Kontes

Program penghargaan bagi premium member yang paling rajin mengajak kawan atau orang lain untuk menjadi member premium di www.portalpoin.com. Penghargaan diberikan berupa uang cash dan hadiah hadiah lain.


Hadiah pertama : Rp 1 000 000
Hadiah hiburan 1 : Flash Disk Nexus 1G
Hadiah hiburan 2 : Flash Disk Nexus
Hadiah Hiburan 3 : Flash Disk Nexus



Syarat Mengikuti Lomba
1. Sudah menjadi Member Premium
2. Sudah membayar Lunas Premium member

Penilaian Kontes Adalah :
1. Yang Paling banyak memiliki referensi premium member
2. Senioritas bergabung di portalpoin

Kontes Premium ditutup setelah PortalpoiN mencapai 100 member premium pertama.

Pengumuman pemenang kontes dikirim melalui e mail, atau banner di portalpoin.com
Hadiah berupa uang Tunai Rp 1000 000 akan ditransfer ke bank dan rekening yang terdaftar di PortalPoiN.


Terima kasih

Hormat kami

PortalPoiN



NB:
Untuk saat ini para member portalpoin.com belum diberikan akses untuk memasuki page member.
Pendaftaran masih sebatas pendataan member dalam data base kami

Friday, April 27, 2007

Tugas PKn kelas VIII

SMP INSAN KAMIL

Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : VIII
Materi / Judul : PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL
Kompetensi Dasar : Siswa mampu memahami pentingnya ideologi bagi
suatu bangsa




1. Uraikan secara singkat dan jelas istilah-istilah di bawah ini :
• Ideologi
(pengertian ideologi secara bahasa)
(pengerttian ideologi secara istilah atau secara umum)

• Komunisme
• Liberalisme
• Fasisme


2. Sebutkan beberapa ideologi negara lain, selain yang telah disebutkan di atas
(sebagai tambahan cari di buku LKS kelas VIII)



3. Coba cari beberapa keunggulan odeologi Pancasila dibandingkan dengan ideologi negara lain !
(misalkan bandingkan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Komunis)



4. Kenapa Ideologi Komunis tidak cocok dengan masyarakat Indonesia
(bisa dicari di buku paket dan buku LKS )


Catatan :

• Tugas dikerjakan secara berkelompok
• Satu kelompok maksimal terdiri dari 6 orang
• Hasil atau laporan tugas dibuat secara rapi dan tersusun sesuai urutan pertanyaan dan diketik komputer
• Setiap kelompok akan mendapatkan giliran untuk menerangkan hasil laporannya di depan kawan-kawannya
• Penilaian didasarkan dari :
o Kebenaran jawaban
o Bentuk laporan yang bagus dan rapi serta benar
o Penguasaan materi ketika menyampaikan materi di depan umum atau kawan-kawannya

Wednesday, April 25, 2007

are you happy to be moslem

Tulisan berdasarkan e mail dari ... (sorry lupa namanya.. ) ?????

Are You Happy To be Muslim?
"Are you happy to be Muslim?" adalah pertanyaan yang paling terakhir yang dilemparkan oleh salah seorang guru, dari sejumlah 12 pertanyaan yang telah disiapkan disebuah sekolah SD di Mottingham Primary School, Bromley, Kent, England.

" Tolong deh mbak..mereka minat banget sama Islam. Saya engga bisa ngomongnya, apalagi tentang Islam, wah pake bahasa Inggris lagi", pinta mbak Adila disuatu petang. Ah, dengan serta merta kusambut undangannya yang cukup menantang ini. Ini kesempatan baik, kufikir, untuk berda'wah walau dengan skala kecil dan basic. Dengan senang hati, saya bersedia memenuhi undangan dan pinta Adila ."Bener nih mbak, bisa ya.makasih banget lo ?". Adila meyakinkan dirinya.

Demikian, suatu pagi, dihari Kamis yang cerah, dengan izin Allah, saya berdiri didepan sebuah kelas untuk memperkenalkan apa itu Islam. Acara tsb dijadawalkan sekitar jam 9.15 pagi disebuah sekolah 'Mottingham Primary School' setara dengan SD, dikota kecil Mottingham, Bromley, Kent.

Kami naik kelantai atas dan nampak anak-anak sekitar usia 8-9 tahun serta 4 orang guru tengah menanti kedatangan kami. Kami disambut hangat. Anak-anak murid dari kelas sebelah dipanggil untuk bergabung, katanya ada sekitar 39-40 jumlahnya. Mereka masing masing mengambil tempat duduk. Mayoritas memang anak-anak berkulit putih. Anak-anak Inggris. Ada dua anak lelaki berkulit coklat, satu berkulit hitam dan satu perempuan berkulit coklat sawo matang. Ada pula satu anak, sepertinya turunan Arab yang ternyata ayahnya orang Iraq dan satu anak Indonesia yang bernama Rania.

Salah seorang guru membuka acara dan mengatakan bahwa anak-anak sudah menyiapkan pertanyaan tentang Islam...the children have already prepared some questions for you ' ujarnya dengan senyum yang begitu sumringah. Di papan putih, terpampang 12 pertanyaan yang terpantul dari laptop yang mereka gunakan.


Kitab Al-Quran yang cukup besar dan kecil, ukuran pocket size saya keluarkan dari tas, kemudian 1 tulisan kaligrafi hiasan dinding yang terbuat dari kayu hitam atau ebony yang saya beli di Poso, bertuliskan "Allah", sebuah sejadah, semuanya ditaruh di meja sedang poster berupa Pilar Islam saya lekatkan dipapan putih dengan perekat

'Good morning children...' ujarku, dengan senyuman yang saya obral semurah-murahnya, merekapun membalas kembali sapaan saya.. Lalu memperkenalkan diri, siapa, dari mana asalnya serta dimana tinggal. Sebelum saya menjawab pertanyaan mereka saya ingin memperkenalkan dulu apa itu Islam, 'Let me intoduce what is Islam first before I answer all your question? Is that ok? "Yeeeees..!" serempak, mereka setuju. Mereka nampak antusias sekali. .

'Islam..artinya damai dan penyerahan total' saya memulai. 'Islam means peace, submission and obidience....". Muslim percaya bahwa hanya ada satu Tuhan yang dinamakan Allah. Muslims believe that there is only one God, whose name in the Arabic language is Allah, sambil saya meminta mereka untuk menyebutkan kata-kata 'Allah', serempak mereka menyebut kata-kata A L L A H...saya minta mereka mengucapkan kurang lebih 2 atau 3 kali, subhanallah, mereka menirukan dengan susah payah namun penuh semangat. (Duuh saya berharap dan berdoa agar nur ini masuk menyelinap ke qalbu mereka). Huruf Arab yang dalam bentuk kaligrafi itu saya tunjukan.

" Islam melarang menggambar atau mengimijinasi bentuk Allah" hal ini kami yakinkan kepada mereka, 'kalaupun ada kubus hitam yang bernama Ka'bah itu hanya sebagai patokan untuk sholat ke satu arah, bukan berarti kita menyembah kubus hitam itu" tambah saya. Alakadarnya pula kita terangkan dimana Islam lahir, kapan, berapa jumlah pemeluk Islam sedunia dan berapa pemeluk Islam di London, Scotland, Wales, Irlandia Utara dan Uk secara keseluruhan.

Lalu saya lanjutkan bahwa Tuhan memiliki nabi yang sangat spesial yaitu nabi Ibrahim as, nabi Musa as, nabi Isa as dan Muhammad saw, God had special messengers or prophets Abraham, Moses, Jesus and Muhammad (peace be upon them all) were God's prophets. Sempat saya selipkan bagaimana Muslim menambahkan kata sallalhu 'alaihi wassalam, peace be upon him tatkala kita menyebut nama nabi Muhammad.

Bertutur tentang Muhammad saw, tentang keyatiman beliau sambil juga membandingkan betapa mereka beruntung yang memiliki kedua orang tua, sekaligus memaparkan kesantunan dan kejujuran Rasulullah, tatkala beliau remaja. Kita berupaya untuk menyisakan kesan bahwa Rasul kita adalah semata-mata manusia biasa' yang tidak perlu di kultuskan dan perTuhankan. Muslim tidak membolehkan menggambar Rasulullah karena pesan yang bernama hadith dan sunah Nabi Muhammada lebih penting. Begitu pula kami sampaikan tentang nabi Isa as, yang dikenal sebagi Yesus serta pengakuan kita akan kenabian Nabi Isa as.

Disaat memaparkan mengenai Al-Quran, kapan dan berapa ayat dan berapa lama ayat-ayat Al-Quran ini diturunkan dan berlangsung, kami sampaikan bahwa dari seusia dini anak-anak Muslim sudah belajar membaca Al-Quan bahkan untuk menghafalnya.

Ibu guru menginterupsi, mengatakan bahwa Rania sudah memberikan contoh dan mengajar kami untuk menyebutkan kata kata : 'Bismillahirakhmani rrahiim.. ' ujarnya ' Oh really...that is good, saya sangat terkesan. Rania tanpa malu tersipu mendapat pengakuan dan pujian seperti itu didepan kelas. 'Well Done Rani! saya memberikan pujian atau kredit kepada Rania yang duduk dibelakang bersama teman-temannya.

Diam sejenak, memandang wajah setiap anak. Saya bisa menangkap sesuatu. Kita semua tahu bahwa berbicara didepan anak-anak sesungguhnya tidak mudah, saat saya menangkap wajah yang kelihatannya mengantuk dan mulai menguap, lantas kita lemparkan pertanyaan kepada mereka. 'Are you bored with me atau am I boring? hah, tiba2 mereka menjawab serentak 'Nooooo...' merekapun jadi terbangun lagi dari rasa kantuknya.

Untuk menghilangkan rasa bosan dan kantuk ini segera saya lemparkan pertanyaan tentang agama apa saja yang ada didunia dan yang mereka ketahui tentang Islam. Iibu guru mendorong anak-anak muridnya agar mengatakan apa yang mereka tahu dan baca tentang Islam:: "Come on children tell us what you have learnt about Islam, you have read a lot..." . Mereka mengangkat tangan ingin menyampakan apa yang mereka tahu.Yang lucunya mereka tidak bisa membedakan antara Christian dan Chatolic (Kristen dan katolik)dianggap sebagai dua agama yang berbeda. Itulah yang mereka ketahui.

"Do you have Muslim friends at all..? Secara serempak mereka menoleh ke Rania. Betul-betul Rania mendapat perhatian penuh, ia nampak tersipu malu. 'Only one? tanya saya agak heran. Ah, betul saja ternyata Muslim disitu amat langkanya, begitu super minoritas.

Ibugurupun memerangkan bahwa Rania telah banyak menunjukan bagaimana dia menghafal surat-surat Al-quran dan bahkan menunjukan kepada kami bagaimana sembahyang. Saya merasa kagum dan bangga terhadap sigadis kecil Indonesia ini.

'Now Rani can you show us that you can recite Al-Quran, so everybody can hear it ? pinta saya. Mamahnya Rani meminta: 'Ayo Rani baca surat yang pendek, jangan malu-malu dong. Apa mau baca Al-Fatihah saja ya?' Rani tanpak ragu, tapi akhirnya
ia bersedia, dengan pelan ia melafadzkan surat Al-Fatihah, semua diam, suasana begitu hening, mendengarkan Rania. Begitu selesai, anak-anak bertepuk tangan untuk Rania.

Kini giliran menjawab semua pertanyaan. Subhanallah, mereka berebut untuk bertanya (ah dasar anak Inggris, mereka begitu berani dan sangat pede banget). Sakingan begitu banyaknya yang mengangkat tangan ingin bertanya, terpaksa Ibuguru memilih mereka untuk membacakan pertanyaan yang sudah terpampang dipapan putih.

Sesi Tanya Jawab
Dari sekian banyaknya pertanyaan seperti : 'Apakah Muslim mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan? Kenapa Muslim harus puasa? Bagaimana puasa dan seperti apa menahan lapar serta lemahnya badan kalau kita puasa. Apakah Muslim harus puasa dikala bekerja? Itulah pertanyaan yang mereka ajukan.

Kenapa sembahyang lima kali? Kalau sembahyang kenapa menghadap kubus hitam itu .Do you worship the black cubical ? Why? Kalau kamu bekerja bisakah kamu melakukan sholat ditempat bekerja, berapa lama? Subhanallah, pertanyaan ini menggelitik hati. Akhirnya saya berikan keterangan kenapa kami sholat limakali sehari ' It is a must, also to thanks Allah and to remember Him as our creator, sekaligus menggambarkan bagaimana kalau sholat ini tidak mengganggu aktifitas keseharian kita, bahkan menjadi pengobat lelah selain memenuhi kewajiban, dan sholat adalah fardhu.

Bahkan saya tambahkan bahwa sejak peristiwa 11 September Islam dan Muslim banyak mendapat perhatian. Perhatian itu sendiri ada dua macam tentunya. Yang berminat begitu banyak terhadapa Islam atau sebaliknya'Yes...infact since the 11 September, I am afraid Muslim and Islam received attention, either many people are interested or many of disliked Islam or Muslim but there are more, more people become Muslim. Sambil menambahkan bahwa ' We are hamless people, we are normal like others, like you all, we love peace and harmonious.. . only those idiots has done something against humanity..and media exposed it, make people believed it', eiiih koq tiba tiba saya meloncat bicara soal politik.

Kami menambahkan bahwa justru akhir-akhir ini kami diberi kemudahan bahkan kami ditawarkan ruangan untuk sholat sebelum kami memintanya. Misalnya salah seorang teman kami yang diinterview (kebetulan ia seorang muslimah berjilbab), usai interview ' Do you need room for praying?" . Bahkan disetiap gedung besar seperti di gedung Canary Warf, pegawai Muslim yang ratusan jumlahnya mendapat fasilitas ruangan besar untuk sholat harian dan sholat Jumat di gedung keren dan bergengsi di London : http://www.canarywh arf.com/mainfrm1 .asp

Begitu pula di universitas, siswa Muslim yagn tergabung dalam ISOC (Islamic Society) disediakan satu ruangan sebagai mushola untuk sholat , dan sholat Jumat berjamaah, jadi kehadiran Islam dan Muslim di UK tak bisa dipungkiri .Berkembang pesat. Para guru nampak agak terperangah mendengar keterangan ini, maklum merekaa tinggal di pinggiran London, kota Mottingham yang mayoritas Inggris.

Kota kecil Mottingham ada dibawah naungan Borough of Bromley adalah bagian dari London Borough (setara dengan Kabupaten) yang berpenduduk mayoritas Inggris putih sekitar 91% sedang sisanya adalah Asia dan mungkin dari Afrika atau Afrika. Jarak antara London pusat dan Bromley, tidak jauh, cuma 1/2 jam dengan kereta api yang berada di zona 5

Disaat salah satu murid bertanya mengapa lelaki dan perempuan terpisah pada waktu sholat...ah pertanyaan ini mengingatkan saya pada anak remajaku pada usia yang sama dengan protesnya. Jawabnya tentu harus sesuai dengan daya tangkap mereka: 'You know when we pray, we have to concentrate, focus only to our God Allah, only Him' Imagine if man and women mix together, next each other, you boys will distract to the girls thinking ' wow she look pretty or she got lovely leg...or eyes' hah tiba-tiba tawa mereka memecah kelas. Akhirnya mereka bisa memahami pemaparan saya dengan kapasitas cara fikir pada seusia mereka.

Ibu guru mendorong mereka untuk bertanya lagi, salah seorang mereka mengangkat tangan: 'Why Muslim are not alowed to eat prok?", saya senyum setengah shock tak tahu apa jawabnya, sambil berfikir, saya lempar kembali' Why do you think Muslim are not alow to eat pork, do you know why? saya beri waktu untuk menjawab, "Hemmm..because they are dirty animal" jawabnya. "Anymore..? tanya saya. 'Because they are naughty animal... binatang nakal, ada yang menambahkan.

Akhirnya saya menyimpulkan bahwa Muslim hanya dibolehkan memakan hewan yang makan rumput dan hewan yang tidak bertaring. Sedang babi makan segala macam, apa saja dimakan, tidak peduli. Sepertinya mereka puas dengan jawaban itu.

"Well, I hope you are all happy and now you know what is Islam, but if there is more question you like me to answer please ask me while I am here". Ibu guru yang begitu cermat mendengarkan bertanya' "Are you happy to be Muslim" lalu saya jawab. " " Thank you..yes, I am happy " Saya ulang kembali ' Yes...I am happy and am contented to be Muslim, and even proud to be Muslim too, do you know why?. Because I know why I am coming from, why I am here for, and I know where I am going to when we die, insya Allah, (sakingan terbiasa mengucapkan kata kata ini akhirnya saya terangkan apa arti insya Allah).

Akhrnya saya tutup dan mengucapakana terima kasih atas undangan dan perhatian mereka. Ah, lucu.. secara serempak mereka bertepuk tangan,,, rasa rasanya kami sudah taka terbiasa mendengar applause macam ini.

Ibu guru mendekat dan mengucapkan terima kasih, bahkan sangat menghargai juga bahwa saya menyebut masalah tragedy 11 September. I was going to ask you that, but you have said and clarified it, thank you' ucapnya. Kemudian ia bertanya kalau ia dibolehkan memajang Al-Quran di stand yang terbut dari kayu. Saya katakan boleh, asal jangan ditaruh di lantai.

Dengan segera anak murid berkulit hitam datang mendekat: " Can you leave that Poster for us?", pintanya. Allah Maha Besar!. ' Yes with pleasure you can have it and hang it on the wall' adalah poster Five Pilar of Islam yang saya dapatkan dari kedai buku di Regent Park Mosque, London, yang tinggal satu-satunya, dengan harga diskon £1 saja karena sudah begitu lecek.

Luapan perasaan senang dan terima kasih disampaikan oleh para guru yang hadir, juga anak-anak. Mereka akan mengundang kami lagi, berharap untuk mendengarkan tentang Islam lebih banyak. Saya katakan bahwa yang akan datang akan saya presentasikan dengan PowerPoint yang tentu akan lebih menarik. Akhirnya kami tinggalkan sekolah ini dengan sebongkah rasa bahagia bahwa setidaknya Risalah Islam telah kita sampaikan dan berharap mampu menyelinap dibenak dan qalbu anak-anak dan para guru yang asli Inggirs, yang begitu ramah dan santun bahkan sangat Islami, menurut saya.

Bagaimana dengan anda? Sudahkah anda berda'wah? Disekitar kita, keluarga, sahabat, tetangga, walau hanya satu ayat? Bukankah setiap kita punya kewajiban untuk menyampaikan da'wah dengan kapasitas dan kemampuna kita.

Da'wah sebuah keharusan yang harus dilaksanakan oleh setiap kita sebagai Muslim. Tanpa da'wah, Islam akan segera lenyap dari permukaan bumi ini. Imam Khalifa di Masjid Regent Park, London, mengatakan bahwa minimal 3/4 orang, setiap hari, mengucapkan Syahadat, menyampaikan kesaksian dan akan Allah dan NabiNya, memeluk agama Islam. Allah alam bisawab. (Al Shahida)

Katakanlah (wahai Muhammad!):" Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan bashiroh (hujjah/ ilmu)yang nyata. MahasuciAllah dan aku tidak termasuk orang-orang yang musryik".(QS. Yusuf / 12:108)

London, 3 April 2007

www.alshahida. blogdrive. com

Monday, April 23, 2007

menthal healt awarenes

in her fashionable dress, with her shoulder, nova Bryant Sufi looks very much like teenage. But ask her about menthol halt problems in the country and the 29 years old will explain the state of menthal he alt of most Indonesians extensively

Little fingers were dancing fast Sunday as groups of children folded origami birds. Faces excited but in full concentration, the children folded while friends cheered from the side.

"Come on! You can do it!" supporters cheered from the sides, their voices echoing inside the Mega Glodok Kemayoran shopping center in North Jakarta.

Sunday saw the mall transform into a big playground for more than 400 children from Jakarta and surrounding areas.

Children from 42 community libraries across Greater Jakarta joined the second Olympics for Community Libraries, held by volunteer-based non-profit organization 1001BUKU, in conjunction with World Book Day on April 23.

Community libraries are community-based alternative education centers, where children can play and learn outside the official schooling system.

Jakarta has seen significant growth recently in these kinds of community centers, most of which have been initiated by non-government organizations and concerned individuals.

They are usually volunteer-based with sizes varying from solid establishments with vast book and educational toy collections, to small scale libraries with tiny collections in volunteers' garages.

"We're holding this event to give exposure to community libraries. They are vital for children's access to quality reading," said Mochamad Ariyo Faridh Zidni, a 1001BUKU volunteer, who was in charge in organizing the Olympics.

"However, (community libraries) receive very little support from the public. We hope that through this event people will get a heightened awareness and help community libraries," he added.

1001BUKU works to increase children's access to reading material by providing books and empowering community libraries across Indonesia.

Ariyo said the were around 70 community libraries in their network in Greater Jakarta and around 120 across Indonesia.

"This event is also an opportunity for people managing community libraries to meet and share experiences with each other. Meanwhile the kids can have some fun," he said.

Children at the Olympics shouted and sung the local children's song "Bermain Layang-layang" ("Flying Kites") to support their friends.

After making their origami birds, then raced each other to make and hand-paint paper kites.

"This is the creativity marathon competition," Ariyo said of the game.

Girls from the Rumah Cahaya community library in Jatibening, East Jakarta decorated their kite by stamping their paint-smudged hands on it. They were the first to finish the race, taking around 10 minutes to finish.

"It was exciting. We really had to work fast," said Pipit Rosiana, 11.

"I didn't care if we won or not. I'm just having fun here," said Chairunnisa, 11, Pipit's team mate.

Besides the marathon, the Olympics also had children compete to design and color bulletin boards, as well as vie with each other in a storytelling competition.

"We prepared the leads of the stories and the children had to finish the stories as creatively as possible," Ariyo said.

Gunawan, 27, founder of the Kuartet Community Library in Cibubur, said the event was good for the children. Some 31 children from his library came to the event.

"There should be more events like this," he said.

Gunawan said he and his friends set up their community library to give a place for children in their neighborhood to hang out and re

With declining oil and gas revenues and limited prospects for quickly establishing an industrial base, agriculture and fisheries will remain critical sectors for Aceh's economic development after the Tsunami reconstruction comes to an end in 2009.

Today, more than 70 percent of the population depend on natural resource based "livelihoods", mainly farming and fishing, while less than 20 percent of Aceh's population live in Banda Aceh, Lhoksomawe, Langsa, Meulaboh and other "urban" centers. To prevent the likelihood of a return to localized conflicts, these rural families and their potential need to be reintegrated into the development process.

Current estimates show only 20 percent of agricultural potential is being achieved.The decision-makers therefore have to grapple with a dilemma as to whether Aceh should adopt a macro urban-biased or a micro "grass-roots" and rural focussed development strategy. The answer seems clear: They should adopt both. However, the balance between the two should be proportional and tailored to the special conditions of Aceh in 2007, not only taking into account the Tsunami disaster but also three decades of civil conflict. Unfortunately, this balance still needs to be established.

Like in other development scenarios, the challenge of economics is to reconcile the two primary branches of the economics tree: Macro and micro economics. Macro economists view economic development like a solar system. The heat from urban-based centers of development radiates prosperity for all. However, unlike the sun's rays passing easily through space, macro-economic benefits require costly infrastructure and time to reach the populations living in rural areas, far from the urban centers.

Micro-economists focus on smaller economic centers such as local livelihoods units or clusters and micro enterprises. Although deprived of economies of scale and global market opportunities, these smaller economic units have the potential to provide the inputs for developing macro industries and have the distinct advantage that all, not just the urban populations, can participate today, not sometimes besok, later. The macro economic model may not sit well within the new political landscape in which community driven grass-roots development is seen as the key for a prosperous and peaceful Aceh.

Before the tsunami, 1.2 million people (28 percent of the population in Aceh) were living below the poverty line. Since the tsunami, an additional 325,000 people have become vulnerable to fall below the poverty line. The majority of these poor live in the rural areas. It is a well-established fact that the poor often lack land resources, micro enterprise knowledge and access to micro-credit in order to increase income and climb out of poverty.

Poor women are even more disadvantaged by present land tenure and predominantly male social cultures. The importance of Aceh's agriculture and fisheries over the short and medium term suggests that the strategy for both poverty reduction and economic development should place the rural populations at the center.

The current investments in Aceh in agriculture and fisheries, the sectors supporting more than 70 percent of the population in terms of livelihoods and also generating 25 percent of Aceh's GDP, are still low. Under the reconstruction program for Aceh and Nias lead by the Agency for the Rehabilitation and Reconstruction (BRR), only a small percentage (about 2 percent) of the domestically financed 2006 budget was allocated to agriculture.

The Sustainable Economic Development Strategy for Aceh is a macro-economic approach. It is market-driven with significant roles assigned to the local government and the private sector. However this strategy is likely to benefit firstly the urban centers and their populations and lastly the rural poor. There is therefore a definite need for a complementary, community-based and market-driven livelihoods strategy to kick start economic development in the rural areas, so long isolated and eroded through years of conflict.

No doubt, this rural focused micro-economic strategy also needs support and facilitation by both the local government and the private sector. Remaining Tsunami reconstruction funds available with BRR and their donor partners should be used to implement this livelihoods strategy. This would assist in improving the balance between the macro and micro development.

Progress has been made in restoring livelihoods in 2006 by BRR and reconstruction partners including, among others, ADB, IFC, FAO, UNDP, numerous NGOs and of course the communities themselves. To date, about 50,000 hectares of farming land have been rehabilitated and brought back into production through cash for work, community contracts, material support for seeds and fertilizers, and provision of agricultural equipment.

In aquaculture around 6,800 ha or 25 percent of damaged fish ponds and damaged fisheries infrastructure along the north-east and west coasts have been rehabilitated, although many ponds are not yet operating at pre-Tsunami levels. However there is still a long way to go before these local productive assets can be turned into sustainable sources of income for rural families.

One of the larger donors, ADB is contributing over $100 million or more than 30 percent of its $294.5 million grant for the Earthquake and Tsunami Emergency Support Project (ETESP) to rural micro-economic livelihoods programs. These ETESP programs, which put the rural population first, are being implemented in 10 districts of Aceh through the Dinases and BRR.

However major investments like these need an ongoing livelihoods strategy developed by local stakeholders that focuses on realizing the potentials of Aceh and Nias valuable natural and human resources.

A common vision for these livelihoods programs has now been formulated with inputs from the local government, BRR and the concerned agencies. This vision is summarized as: "Profitable livelihoods clusters connected to markets and support services increase family incomes in agriculture, fisheries and non-farm enterprises. Connections centers ensure all families participate in their local community economy development."

The basic principle is that livelihoods clusters increase product volumes and the quality required by the markets and will generate cash to pay for support services such as micro-finance and connections centers. Sub-district connections centers encourage rural producers to work together through local product associations and facilitate those families not able to participate in livelihoods clusters to develop alternative livelihoods. This integrated grassroots livelihoods strategy benefits local poor families and empowers communities to reduce poverty today, not tomorrow.

ad. "We also play games, such as Brain Gymnastics, for the children. Bored children are the ones prone to doing dangerous things, such as taking drugs," he said.

economic hardsship